Aku dan Sang Inspirator

Panji Aziz Pratama namanya, pertama kali saya bertemu dengan beliau kalau gak salah pada tahun 2014, saat mengikuti acara Forum Anak yang diikuti 2 orang siswa tingkat SMA Se-Kabupaten Serang yang bertempat di Grup Kopasus Serang.


Beliau mengisi dipenghujung acara dengan di temani seorang lelaki, saya lupa namanya.
Membicarakan project Forum Anak Kabupaten, Kota, dan Banten.
Beliau juga menginspirasi kami dengan menceritakan tentang Forum Osis  Banten dan Isbanban tentunya.  Puncak acaranya yaitu seleksi anggota forum anak kabupaten serang. Lalu saya dan Kak Puspa Sejahtera memutuskan untuk mengikuti forum anak kab. serang tersebut. Oh iya, pernah sempat BukBer (Buka Bersama) rekan-rekan Fakabas dengan Kak Panji Aziz di masjid Agung Serang. setelah acara tersebut saya tidak bertemu beliau lagi. kini hanya melihatnya di televisi atau pun di akun Instagramnya saja.

baru-baru ini saya melihat di InstaStory beliau sedang mempersilahkan followernya untuk bertanya kepadanya, di ujung story saya membaca seseorang menayakan "cerita tentang mengawali dan mengembangkan sospro agar bisa sustain" lalu disertai dengan  jawaban singkatnya "dulu pernah buat tulisan tentang hal ini di blog saya. baca lebih lengkap disini : panjiaziz.com/socialproject"

saya penasaran apa yang ada di situs tsb, lalu saya buka dan membaa artikel beliau dengan judul 'Lima Tahap Membangun Social Project'

ketika saya membaca artkel beliau, saya terkejut karena saya baru tahu bahwa Isbanban (Istana Belajar Banten) bermula pada saat bencana banjir di padarincang.
karena saya pribadi adalah orang padarincang dan merasakan dampak bencana tersebut. letak rumah saya pun tak jauh dari desa yang beliau buat taman baca pertama di desa citasuk-padaricang pada tahun 2013.

Bait perbait semakin saya baca artikelnya saya merasa kagum dengan tekadnya yang kuat untuk mendirikan sebuah taman baca yang ada di pelosok desa.

Dalam waktu yang singkat saja beliau sudah membuka taman baca baru 6 kabupaten/kota Se-Provinsi Banten dan mengumpulkan 150 relawan.
Bahkan Sampe ikut ikutan ajang konferensi, pelatihan dan beasiswa Internasional ke Malaysia, India, Swiss dan Amerika. Sampai akhirnya pada tahun 2016 saya dan Isbanban Foundation di anugerahi sebagai The 60 Global Changemakers dan diberangkatkan ke Swiss untuk diberikan pelatihan selama 1 minggu tentang building sustainability social project.



Dapet Fellowship semacam beasiswa kuliah singkat 5 minggu dari Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) untuk belajar di Northern Illinois Univesity Amerika Serikat tentang NGO Development Development. Ikutan World Youth Summit di India tahun 2015, Student Exchange ke Universiti Sains Malaysia tahun 2014. Dianugerahi penghargaan Inspiring Future Leaders 2015 oleh PT. Nutrifood di program Nutrifood Leadership Award.

Sampai dapet undangan lagi ke Washington dan New York untuk jadi Juri dan ikut konferensi Global Youth Economic Opportunity Summit 2016. Terakhir diundang jadi pembicara di Istanbul Turkey di acara Youth Entrepreneurship and Education Summit 2017. Dari berbagai aktifitas saya selama kuliah ini baik di tingkat lokal,nasional dan internasional ikut berdampak untuk melipatgandakan networking yang ada di Isbanban Foundation.

Didalam artikelnya ada sebuah kutipan menarik menurut saya sangat menarik dan menginspirasi

"Bahwa membangun social Project yang berkelanjutan dibutuhkan komitmen kuat para pendirinya, semangat membara para relawannya dan niat yang tulus dari apa yang dilakukannya. karena sejatinya sosial project yang berkelanjutan adalah social project yang konsisten dengan dampak yang terus dilipatgandakan setiap harinya, belajar dari banyak proses jatuh bangunnya organisasidan menghargai setiap waktu yang dilewati untuk senantiasa belajar dan belajar menjadi lebih baik" - Panji Aziz