Kehadiran anak adalah dambaan setiap keluarga. Mereka hadir beri warna kebahagiaan yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Karenanya, mereka harus diperlakukan, dididik, & ajarkan tentang ilmu & adab dengan baik & terencana agar tetap beri "cahaya" & kelak menjadi generasi berkualitas & berkarakter.
Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh bagaimana mendidik anak dengan baik dan taktis sesuai dengan perkembangan usia. Metode pendidikan anak ala Nabi dapat diduplikasi oleh siapapun dengan menyesuaikan konteks yang ada.
Beberapa contohnya antara lain: tuntunan bayi yang baru lahir diperdengarkan azan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri, sebagaimana sabdanya: "Ajarkanlah kalimat laa ilaaha illallahu kepada anak-anakmu sebagai kalimat pertama yang mereka dengar." (HR. Al-Hakim).
Memperdengarkan kalimat tauhid sebagaimana dalam azan & iqamah kepada bayi yg baru lahir adalah cara orang tua menanamkan pada memory anak yg msh bersih (seperti kertas putih) agar memiliki komitmen dan keteguhan keyakinan bahwa Tiada Tuhan yg patut disembah kecuali Allah.
Memberi nama yang baik kepada anak. Nama bukan sekedar penanda (identitas), tapi juga mengandung unsur doa orang tua untuk anak-anaknya. Memberi nama anak yang baik, & juga panggilan yang baik adalah keharusan. Hindari membuat "laqab" atau sebutan anak yg tidak pantas!
Selalu mendoakan untuk anak. Rasulullah sering memperdengarkan zikir & doa untuk anak-anaknya. Doa adalah kekuatan yang luar biasa dari orang tua kepada anak-anaknya sebagai bagian dari "pengikat batin" kepada Sang Khaliq agar mereka menjadi generasi yang berkualitas, berkarakter, & bermanfaat untuk orang banyak.
Mendidik anak dengan cinta dan kasih sayang. Rasulullah adalah tipe bapak yang sangat dekat dengan anak. Beliau sering menggendong, memeluk, mengusap kepala, dan mencium anak-anaknya dengan penuh cinta kasih.
Kedekatan orang tua dengan anak secara fisik dan psikologis akan mengembangkan kepercayaan dasar dalam membentuk kepribadian dan keterampilan sosialisasi dengan lingkungan.
Mengutamakan pendidikan karakter (budi pekerti). Rasulullah adalah teladan terbaik bagi anak-anaknya untuk membangun karakter mulia anak. Demikian juga orang tua harus menjadi contoh bagi anak-anaknya dalam bersikap dan berperilaku agar anak-anak memiliki karakter mulia.
Beberapa karakter yang perlu diajarkan kepada anak di antaranya adalah sikap moderat (tawassuth), seimbang dalam segala hal (tawazun), berani menegakkan keadilan (i'tidal), toleransi (tasamuh), dan melaksanakan "amar ma'ruf nahi munkar".
Nabi juga mengajarkan tentang pentingnya sikap hidup yang harus dimiliki dalam membangun generasi, yaitu: jujur atau berkata benar (shiddiq), dapat dipercaya (amanah), cerdas (fathanah), dan menyampaikan kebenaran kepada orang lain (tabligh).
Beberapa contoh metode pendidikan anak ala Rasulullah di atas dapat diterapkan oleh para orang tua dalam mendidik anak-anaknya untuk membentuk generasi berkualitas dan berkarakter mulia.
Faktanya, anak memang amanah Tuhan yang harus dijaga dan dijaga dengan baik oleh setiap orang tua.
Wallahu a'lam
Bersambung.........
No comments:
Post a Comment